What I Learn from Special Show Before Thirty - Fuadh Naim (2021)

Posting Komentar

Bismillah...

Meeting pertama saya dengan tim Titik Jeda di basecamp sekaligus farewell party kalo kata ustadzah-ustadzah saya disana.

Padahal saya tidak ingin menganggap pertemuan 22 Oktober 2025 kemarin ini sebagai farewell lho, this is not goodbye, it's just see you later. (Pingin banget tha kalian pisah sama aku? aku lho pinginnya sama-sama terus sampai jannah 😥)

Okeee lanjuttt.. salah satunya hasil dari meeting kami adalah membuat saya mendaftar membership akun youtube-nya sajangnim a.k.a Fuadh Naim.

Saya sebagai anak hijrah yang masih lugu imut polos dan lucu ini tentu saja bingung harus memulai menonton dari mana karena sudah ada ratusan video di channel tersebut. Dan akhirnya saya memulai menonton dari standup comedy, format yang saya sudah akrab.

Maka postingan ini adalah ringkasan apa yang saya dapat setelah menonton Special Show Before Thirty - Fuadh Naim (2021). Dan masya Allah sekali, meskipun mas ustad Fuadh Naim bilang ini hanya show sebar aib beliau tapi saya tetap bisa mengambil pelajaran dari sini, diantaranya:

1. Hadir di masa ini, syukuri, lalu lihat potensi
Contoh: mas ustad Fuad Naim karena dulu ngerokok jadi sekarang bisa kumpul duduk berlama-lama tanpa batuk-batuk sama orang mana aja yang merokok dan itu kelebihan yang kebetulan ada di beliau. Beliau biisa ngomong soal LGBT karena punya temen LGBT. Potensinya emang disitu, Allah mau beliau ngomong tentang hal-hal itu ke lebih banyak orang. Jika ada orang yang potensinya hafal Quran, mungkin emang spesifik suruh ngomong di Al-Quran.

2. Masa depan itu diperjelas, bukan untuk di khawatirkan.
Jangan pula ingin segera lompat ke masa depan, karena masa depan bukan untuk disegerakan. Kekhawatiran itu muncul jika sesuatu tidak jelas. Pertanyaannya ingin jadi apa kamu di masa depan? Misal punya keingingan menjadi ibu rumah tangga adalah sesuatu yang tidak jelas karena apabila belum bertemu jodoh maka tidak bisa kita menjadi ibu rumah tangga. Itu bisa jadi tidak terjadi.

Berbeda dengan mati dan masuk surga yang merupakan sesuatu yang pasti. Semua orang bisa masuk surga disaat nggak semua orang bisa jadi dokter nggak semua orang bisa jadi penulis. Untuk masuk surga kita harus punya ilmunya. Dan banyak "beasiswa" untuk bisa masuk ke surga, ada beasiswa masuk surga dari jalur penulis, jalur rumah tangga. Jika semisal kita nggak bisa masuk surga lewat suatu jalur, kita nggak akan stres karena ada banyak beasiswa jalur lain.

3. Masa depan itu dipersiapkan bukan disegerakan
Mau segera masuk surga? Kan kita harus mati untuk bisa masuk surga, tentu enggak kan. Nggak perlu buru-buru karena tujuan akhir pasti kesana. Sahabat nabi juga ngga ada kan yang pingin su*cide. Apa yang perlu dipersiapkan? Ke pengajian misalnya atau karena lewat beasiswa jalur ibu rumah tangga berarti mempersiapkan dengan ikut kelas parenting. Kalo emang udah mentok, ngga ketemu jodoh ya cari jalur lain. Take it slow. Santai aja.

Waktu yang pas untuk menempa diri, memperbaiki diri adalah ketika masih muda. Meski saya pribadi kurang setuju dengan statement "karena yang muda salahnya wajar, kalo udah tua kurang ajar" namun memang saat masih muda itu adalah momen untuk banyak-banyakin bikin salah. Perbanyak mencoba karena di setiap percobaan pasti salah mulu.

4. Hal yang bisa dibangun sejak masih muda adalah sabar dan disiplin
Orang yang ngga bisa disiplin saat masih ada aturan akan susah dan bingung untuk mengatur dan mendisiplinkan dirinya sendiri. Latihan sabar dan disiplin itu butuh teman, maka keluarlah cari teman, bersosialisasi selagi masih muda agar akan ada saat kita ketemu temen-temen kampret yang janji datang habis magrib tapi nyatanya jam setengah 8 malam baru datang ðŸ˜… Kalo mau cari masalah ya sekarang pas masih muda, cari temen-temen yang bisa melatih kesabaran kita.

Ada orang yang malah menikmati kegelisahan, orang-orang yang curhat kesana kemari tapi ketika diberi solusi jawabannya "tapi" mulu. Ini adalah tipikal orang yang maunya menderita tetap ingin merasakan rasa sakit dengan tetap mendengarkan lagu-lagu sedih biar makin tersiksa.

Mengukur improvement itu jangan dibandingkan dengan orang lain tapi dengan diri sendiri di masa lalu. Bandingkan sabar kita yang sekarang dengan sabar kita yang dulu. Bandingkan disiplin kita sekarang dengan disiplin kita yang dulu. Jangan menyia-nyiakan waktu saat masih muda hanya dengan entertaiment duniawi (kpop-an, drakor-an) karena saat nanti kita kembali ke realita, kita akan sadar semua itu ngga sama dengan yang ada di drakor dan mungkin akan terlambat untuk melatihnya.

5. Orang tua itu sudah mengerti anaknya
Karena kalau orang tua nggak ngerti, kita mungkin udah dibuang dari bayi. Anak bayi mau minta makan, mau minum, mau pup cuma bisa teriak "aaaaggh", orang tua kita sudah jadi penerjemah sejak kita bayi. Mana yang disebut kurang pengertian? Mereka sudah mengerti anaknya selama bertahun-tahun.

Kalau ada yang bilang, "makanya jangan punya anak kalo nggak siap" well.. the thing is punya anak itu bukan siap nggak siap tapi karena Allah yang ngasih.

Dan kita cuma butuh berapa lama sih untuk mengerti orang tua? Cuma sampai mereka ngga ada, setelah itu ya sudah p

Belum tentu lu besok dapet yang lu pengen. Tapi orang yang sudah siap lebih pantes buat dapet.
- sajangnim

6.Fokus pada yang penting
Ngga penting itu bukan berarti buruk. Kadang yang disampaikan baik tapi itu nggak begitu penting buat kalian. Dalam beberapa hal ada orang yang seharusnya diabaikan karena jika diikuti malah membuat kita sendiri bingung mau kemana. Nggak semua saran harus kita ambil bukan karena saran itu buruk karena orang kasih saran itu maksudnya baik walaupun caranya kadang bisa terasa menyebalkan.

Ngga usah takut kehilangan orang takut dimusuhi orang, tinggalin temen-temen yang buruk atau mungkin bukan tinggalin tapi lebih ke jaga jarak. Bukan berarti memutus silaturahmi juga.

Urutan yan penting itu setelah Allah dan rosul adalah:

  1. Orang tua; setidak masuk akal apapun pendapat orang tua itu penting buat kita
  2. Guru itu penting, meski guru nggak tau fakta zaman tapi pendapatnya itu penting
  3. Teman yang berjuang sama kita itu penting. Circle temen itu kan ada yang deket banget > deket > jauh > entah siapa.
Orang-orang ini perlu kita pertimbangkan berkali-kali omongannya. Tapi kalo ada orang sekedar lewat lalu menyampaikan pendapatnya ya cukup bilang terima kasih aja. Jangan biarkan orang lain mendefinisikanmu. I already did that, yey!

Be a yes man. Karena pasti Allah kasih jalan selama itu kebaikan bukan kejahatan, Terima saja.
- sajangnim

Talk soon,
Dyah

Terbaru Lebih lama

Related Posts

Posting Komentar